80 Pepatah Bijak Jawa Nasihat Hidup Penuh Inspirasi



Pepatah Jawa dan Kata Bijak Jawa Penuh Makna
Pepatah Jawa Bijak/narasiinspirasi.com


Kata kata bijak bahasa Jawa adalah ungkapan peribahasa yang berisi nasehat bijak tentang kehidupan. Kata kata bijak bahasa Jawa berasal dari filosofi terdalam masyarakat Jawa yang telah diwariskan turun-temurun dari para leluhur. Pada hakekatnya setiap manusia selalu membutuhkan falsafah sebagai pedoman moral dalam menjalani hidup oleh karena itu kata kata bijak selalu di cari demikian pula halnya dengan Kata Kata Bijak Bahasa Jawa. 

Berikut ini kami sajikan kumpulan kata bijak pepatah Jawa terdiri dari 6 bagian yang kami rangkum dari berbagai buku, kitab dan serat berbahasa Jawa :

Daftar Isi :
  1. Kata Bijak Jawa Falsafah Sabar, Ikhlas dan Adil
  2. Kata Bijak Jawa Falsafah Kehidupan
  3. Kata Bijak Jawa Falsafah Ilmu
  4. Kata Bijak Jawa Falsafah Kepemimpinan
  5. Kata Bijak Jawa Falsafah Ketuhanan
  6. Kata Bijak Jawa Falsafah Cinta
  7. Kesimpulan

Bagian 1 Kata Bijak Jawa Falsafah Tentang Sabar, Ikhlas dan Adil


Urip Sadermo Nglakoni Tumekaning Takdir
Menjalani takdir dengan tulus ikhlas agar hidup menjadi tenteram dan damai.

Sak Bejo-bejone Wong Kang Lali Isih Bejo Wong Kang Eling Lan Waspodo
Manusia yang memahami asal muasal dan tujuan penciptaan, akan selalu mengingat Tuhan (Eling), menjauhi larangan melaksanakan perintah Nya dan berikhtiar di jalan kebenaran (Waspada) 

Sing Sabar lan Ngalah Dadi kekasih Allah
Yang sabar dan mengalah akan menjadi kekasih Allah. Ungkapan ini bermakna bahwa orang yang mampu bersabar, halus budi dan mengalah adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan (memiliki level keimanan yang tinggi).

Aja mbedakake marang sapadha-padha.
Berlakulah adil semenjak dalam pikiran dan tindakan, jangan membeda-bedakan sesama manusia.

Amemangun karyenak tyasing sesama
Membangun harmoni dan keselarasan dengan sesama makhluk hidup.

Nrimo ing pandum
Makna dari filosofi ini adalah menerima dengan tulus ikhlas takdir/ketetapan dari Tuhan (keikhlasan). Setelah berikhtiar dan bekerja keras diiringi dengan doa, berikutnya tugas manusia adalah berpasrah kepada Tuhan, dan menerima dengan ikhlas segala ketetapan atau takdir-Nya agar hati menjadi damai dan tenteram.


Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo
Manusia hanyalah makhluk yang serba terbatas, segala daya dan upaya tidak lepas dari kehendak, takdir ataupun ridha dari Sang Gusti/Tuhan Maha Kuasa atas segalanya

Tan ngendhak gunaning janma
Saling menghormati, tidak saling merendahkan, menghargai atas dasar kemanusiaan, agar tercipta keselarasan dan keharmonisan kehidupan.


Ambeg utomo, andhap asor. 
Selalu mngutamakan kerendahan hati

Ora kena nglarani
Selalu berwelas asih kepada sesama, jangan saling menyakiti dan melukai

Rela lan legawa lair trusing batin
Ikhlas lahir batin

Bagian 2 Kata Bijak Jawa Falsafah Tentang Kehidupan


Wong Jowo ilang jawane
Orang Jawa yang kehilangan jati dirinya. Kehilangan adab tata kramanya, tidak mengerti bahkan membuang ajaran atau kaweruh leluhurnya. Budaya adalah jatidiri, jatidiri adalah identitas, kehilangan identitas akan melahirkan krisis kemanusiaan.

Alon-alon waton klakon
Pelan namun pasti. Filosofi ini mengisyaratkan tentang kehati-hatian, kewaspadaan, ketekunan, keuletan, dan yang paling utama adalah ajaran tentang makna kesabaran.

Becik ketitik olo ketoro
Setiap perbuatan, kebaikan ataupun keburukan suatu saat akan memperoleh pembalasan.


Kacang manut lanjaran
Anak akan mengamati, meniru, serta mengikuti perilaku, sikap ataupun tingkah laku dari orang tuanya. Orang tua yang baik tentu akan memberi contoh atau mengajarkan budi pekerti, adab dan sopan santun yang luhur kepada anaknya. 

Nandur ngunduh, tlaten panen
Usaha yang sungguh-sungguh, telaten, dan sabar suatu saat akan menuai hasil yang dicita citakan.

Mendhem njero mikul nduwur
Ajaran agar selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua, serta mengubur dalam-dalam aib atau keburukan dari orang tua.


Mburu uceng kelangan dheleg
Terobsesi dengan hal sepele yang tidak terlalu penting dan justru melewatkan hal-hal besar yang lebih bermakna dan lebih penting.

Esuk dhele sore tempe
Pribadi yang tidak konsisten antara ucapan, sikap ataupun perbuatan, cenderung berubah-ubah dan mudah terbawa oleh situasi karena prinsip atau pendirian yang tidak kokoh.


Cecak nguntal cagak
Mengharapkan atau menghendaki suatu hal yang mustahil, tidak selarasnya antara harapan dengan kemampuan.

Koyo banyu karo lengo
Tidak bisa menjalani hidup dengan rukun ibarat minyak dan air yang tidak pernah bisa menyatu.

Diwenehi ati ngrogoh rempela
Sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa cukup dan selalu merasa kurang, hati selalu diliputi oleh keserakahan atau ketamakan, manusia yang berbudi luhur akan selalu bersyukur atas nikmat yang Tuhan telah anugerahkan.

Emban cindhe emban siladan
Perilaku yang tidak adil dan pilih kasih, hendaknya kita berperilaku adil semenjak dalam pikiran hingga dalam tindakan. 

Ojo Milik Barang Kang elok
Jangan mudah tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik dan indah karena dunia dan seisinya hakekatnya adalah ilusi dan kefanaan semata.


Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan berfikir mendua agar tidak luntur niat dan semangat, fokuslah pada hal-hal dan kebaikan yang ingin dicapai dan berusahalah dengan bersungguh sungguh.

Kegedhen empyak kurang cagak
Pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan atau penghasilan. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk senantiasa bergaya hidup hemat, hidup sewajarnya, tidak berfoya-foya dan tidak bergaya hidup boros.

Milih milih tebu oleh boleng
Terlalu banyak pertimbangan sehingga sulit untuk membuat keputusan, yang pada akhirnya justru menghasilkan hasil akhir yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Kakehan gludug ora udan
Terlalu banyak berbicara tapi minim aksi. Satu aksi lebih baik daripada satu juta kata-kata.

Mangan ora mangan sing penting ngumpul
Makan tidak makan yang penting kumpul bukan berarti tetap berkumpul meskipun hidup sengsara/susah, kata bijak harus dimaknai secara bijak pula, nilai moral utama dalam kalimat ini adalah kekeluargaan, keluarga itu tetap yang utama, bukan berarti merantau jauh dari keluarga untuk mencari rezeki/ilmu atau memperbaiki nasib itu tidak penting, itu sangat penting, tapi tetap ingatlah keluargamu dan dari mana engkau berasal, suatu ketika jika waktu telah mengizinkanmu untuk pulang maka pulanglah.


Wong Jowo ki gampang di tekuk-tekuk.
Orang Jawa mudah ditekuk tekuk, ungkapan ini mengisyaratkan fleksibelitas dari orang Jawa dalam menjalani kehidupan. Kemudahan bergaul dan kemampuan hidup (beradaptasi) di segala level tingkatan kehidupan manapun, baik ketika miskin, kaya, pejabat atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu giat bekerja, tangguh dan selalu ulet dalam meraih cita-cita.


Kata Bijak Bahasa Jawa/narasiinspirasi.com

Bagian 3 Kata Bijak Jawa Falsafah Tentang Ilmu


Wong Sing Rumongso Pinter Tondo Yen Bodho
Manusia dengan rasa angkuh dan rasa ke-Akuan yang tinggi selalu memandang diri lebih baik atau lebih pintar dari yang lain, manusia yang beranggapan seperti itu sesungguhnya adalah manusia yang masih bodoh karena dibutakan oleh keangkuhan

Urip Iku Urup
Hidup ibarat nyala cahaya, seperti nyala yang menghangatkan dari kedinginan dan nyala yang menerangi kegelapan. Hidup yang mulia hendaknya adalah hidup yang dijalani dengan menebar darma dan kebaikan, tidak merusak, tidak merugikan, tidak menyengsarakan serta memberi manfaat kepada sesama.

Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko
Jangan pernah merasa paling pandai agar tidak salah arah, manusia yang selalu merasa dirinya unggul, merasa paling baik, serta rasa ke-Akuan dan keangkuhan yang tinggi akan berujung petaka. Jangan pernah berbuat curang/khianat, tetaplah rendah hati dan membumi agar kelak selamat dikemudian hari.

Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu
Bertirakat dengan cara mengurangi makan minum dan tidur bertujuan mengontrol hawa nafsu untuk melatih akal budi dan raga agar menjadi manusia yang bijaksana.

Sepiro duwurmu ngudi kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine mung arep ketemu marang sejatine.
Setinggi-tingginya manusia mencari pengetahuan, sedalam dalamnya manusia mencari ilmu, sebanyak banyaknya manusia memiliki guru, hakekatnya setiap manusia akan kembali kepada Sang Sejati.

Sekti tanpo aji digdoyo tanpo guru
Sakti tanpa aji hebat tanpa berguru. Filosofi ini menjelaskan tentang manusia-manusia istimewa pilihan Tuhan yang memiliki level keilmuan/kemampuan di atas rata-rata manusia biasa. Tidak menyimpang perilakunya berbudi luhur tindak-tanduknya, welas asih sifatnya.


Alam iki sejatining Guru
Alam adalah guru yang sejati, manusia mempelajari pola-pola kehidupan dan menemukan kebenaran Tuhan dari alam semesta dengan segala pertandanya

Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan bagi seluruh alam semesta beserta isinya (membangun keselarasan dan keharmonisan dengan alam semesta); memberantas sifat angkara, serakah, sombong, amarah, iri, dengki serta menjalani hidup dengan keluhuran budi pekerti.

Bagian 4 Kata Bijak Jawa Falsafah Kepemimpinan

Sukeng tyas yen den hita
Pribadi yang berjiwa besar dan lapang dada adalah pribadi yang hatinya tidak sempit, pribadi yang bersedia menerima kebenaran yang datangnya dari siapapun, meskipun dari orang miskin, orang kaya, pejabat, ataupun orang mlarat sekalipun, berjiwa besar untuk bersedia menerima kritik, nasihat, saran maupun teguran.

Adigang, adigung, adiguno 
Menjaga kelakuan, jangan sombong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latar belakangmu, tetaplah rendah hati dan membumi.

Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
Segala sifat keras hati, picik dan angkara akan kalah dengan keluhuran budi pekerti yang bijaksana, lembut hati, sabar dan mulia.


Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kasampurnaning pati
Mencari kesempurnaan hidup lahir maupun batin, kebaikan hidup di alam dunia dan mencari kesempuranan dalam mati, atau kesempurnaan untuk kehidupan di alam akherat yang kekal

Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Menyerbu tanpa membawa pasukan (mengasah kemampuan atau kualitas diri pribadi); Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Sakti tanpa aji berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari materi yang sifatnya kebendaan.

Sing Prihatin Bakal Memimpin
Siapa yang berani berjuang, berusaha keras, mengambil tanggung jawab, meskipun hidup prihatin dan mengalami kesengsaraan akan menjadi satria atau pemimpin.


Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan 
Jangan mudah sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan pula mudah sedih manakala kehilangan sesuatu. Tuhan Maha Kuasa atas segala yang ada di alam semesta beserta isinya, tiada apapun di dunia ini kecuali karena sudah kehendak Nya. Berjiwa besar, lapang dada dan ikhlas menerima adalah sikap yang kesatria.

Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani
Menjadi pribadi yang memberi panutan dan contoh yang baik di khalayak masyarakat, di depan memberi suri tauladan, di tengah masyarakat membangun kekuatan, dan di belakang memberikan motivasi atau dorongan

Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli
Bekerja keras dan tulus ikhlas tanpa pamrih; Cepat tanpa harus mendahului; Tinggi tanpa harus melebihi. Rendah hati, berbudi pekerti luhur dan membumi.


Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan kolokan atau manja. Jangan berlebihan menyikapi sesuatu, bersikaplah sewajarnya, konsekwen dalam keputusan serta tindakan.

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan atau nafsu untuk memperoleh jabatan/kedudukan, kekuasaan, kebendaan dan kepuasan yang sifatnya adalah keduniawian.

Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan tergiur oleh wujud fisik atau hal-hal yang tampak mewah, cantik dan indah; Jangan berfikir mendua, tetap fokus dan konsentrasi kepada tujuan supaya tidak kendor niat dan tidak kendor semangat untuk mencapai keberhasilan.

Aja Adigang, Adigung, Adiguna
Jangan merasa kuasa, jangan merasa besar, jangan merasa sakti. Jangan berbuat semena-mena karena kesombongan dan keangkuhan akan mencelakakan.

Saiki jaman edan yen ora melu edan ora komanan, sing bejo sing eling lan waspodo.
Zaman sekarang adalah zaman edan yaitu zaman penuh angkara, fitnah, muslihat dan ketidak jujuran. Kemosrotan moral terjadi disegala lini kehidupan. Orang baik disingkirkan orang jahat diberi kepercayaan, namun yang harus diingat bahwa yang kelak akan selamat adalah orang-orang yang tetap mengingat Tuhan (eling) dan berjuang menegakan nilai-nilai kebenaran/keadilan (waspada)

Sing Resik Uripe Bakal Mulya 
Siapa yang bersih akan mulia hidupnya. Bersih dapat diartikan menjalani hidup dengan prinsip kebenaran yaitu menjauhi larangan Tuhan dan mengamalkan perintah Tuhan.


Jer basuki mawa beya
Untuk memperoleh keberhasilan/kesuksesan dalam usaha mencapai tujuan atau cita-cita, kerja keras dan pengorbanan itu diperlukan. Termasuk berkorban waktu, tenaga, modal, pikiran dsb.

Ajining dhiri dumunung ing kedhaling lathi
Bernilai tidaknya seorang manusia dapat diukur dari ucapan yang keluar dari mulutnya. Tentu saja seorang satria yang berbudi pekerti luhur tidak akan besar mulut dan akan tepat janji, tidak berkhianat serta menjaga lisan nya.

Ajining raga dumunung ing busana
Bernilai tidaknya pribadi seseorang/kualitas seseorang bisa diukur dari tata berbusananya. Tentu saja tata cara berbusana yang sesuai dengan kaidah waktu atau tempatnya, yang sopan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral yang berlaku saat itu.


Kata Bijak Pepatah Jawa Inspirasi Hidup/narasiinspirasi.com


Bagian 5 Kata Bijak Jawa Falsafah Ketuhanan

Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pasthi
Kehendak hati manusia tidak akan bisa mengubah ketetapan yang sudah digariskan oleh Tuhan. Ketetapan Tuhan adalah suatu kepastian yang tidak bisa diganggu gugat, sikap manusia yang luhur adalah bersabar dan ikhlas serta memelihara prasangka yang baik.

Budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa
Manusia tidak bisa melawan takdir/garis hidup yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk selalu berusaha keras atau berusaha dengan sungguh-sungguh, namun dibalik setiap usaha manusia Tuhanlah yang mengatur segalanya, tugas manusia hanya berikhtiar/berusaha dengan sungguh sungguh dan menerima dengan ikhlas setiap takdir Tuhan.


Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran. 
Kebaikan dan keburukan itu tercipta bergandengan dalam hakekat hukum keseimbangan alam semesta dan saling memiliki keterkaitan diantara keduanya, itu semua tidak lepas dari kehendak dan ketetapan Tuhan.


Manungsa mung ngunduh wohing pakarti. 
Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.

Urip kang utama, mateni kang sempurna. 
Selama hidup kita harus mengutamakan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan dan kesempurnaan di kehidupan selanjutnya

Mohon, mangesthi, mangastuti, marem. 
Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat tercipta keharmonisan serta berguna bagi sesama

Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan
Tuhan itu dekat meski tubuh (fisik) manusia tidak dapat menyentuhnya dan akal manusia tidak dapat menjangkaunya

Memayu hayuning pribadi; memayu hayuning kulawarga; memayu hayuning sesama; memayu hayuning bawana
Berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup dan seluruh alam semesta

Natas, nitis, netes
Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali


Bagian 6 Kata Bijak Jawa Falsafah Tentang Cinta

Amemangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang-pirang katresnan lumeber ing pasangan urip siji kui.
Membangun pernikahan yang setia dan berhasil tidak cukup hanya membutuhkan sekali rasa cinta, namun cinta kasih harus diberikan dan diluapkan berkali-kali pada pasangan hidupmu yang tunggal itu. 

Bibit, bebet, bobot
Menilai kualitas secara mendetail berdasar asal muasal, peranan dan kiprah yang telah diperbuat.

Kaya banyu karo lenga
Tidak pernah rukun ibarat air dan minyak.


Mimi lan mintuno
Dua hal yang bersatu dan tak terpisahkan.

Witing tresno jalaran soko kulino
Cinta welas asih dan kasih sayang akan tumbuh karena terbiasa.

Karsaningsun lawan karsanira rekeh tunggale, sira kalawan isun mapan jalu kalawan istri tunggale ika, nora beda ing jalu kalawan istri pan sira tinunggal cermin lir rupa ‘nang papreman. 
Kehendakku dan kehendakmu telah bersatu. Tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan, karena mereka dipersatukan di dalam "cermin" seperti layaknya di dalam ranjang. 

Lanang wadon yen wus tunggal ing pahesan tan kocap jalu myang istri pan iku rasa tunggal
Lelaki dan perempuan jika sudah manunggal di dalam "cermin" tidak lagi dikatakan laki-laki dan perempuan, karena itu adalah sebuah rasa yang tunggal.

Sajroning ati tresnaku setengah mati
Didalam hati cintaku setengah mati.

Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane pati.
Cinta ini datang dan tumbuhnya dari hati, tak akan berubah hingga mati.

Kesimpulan

Demikianlah kumpulan kata-kata bijak bahasa Jawa yang penuh hikmah dan ajaran luhur tentang kehidupan. Sebagai manusia Jawa yang menjunjung tinggi budi pekerti hendaknya kita tetap senantiasa mengutamakan kebaikan, keselarasan, kejujuran, sabar, ikhlas, adil dengan sesama dengan seluruh alam semesta beserta isinya. 

Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur jati diri bangsa dan menebar benih-benih kebaikan sehingga kebaikan akan terus tumbuh rimbun di tengah kekeringan dan meneduhkan siapapun dimanapun ia berada. Semoga Allah SWT merahmati upaya-upaya kebaikan yang kita lakukan. Rahayu!