Kemiskinan dan Penderitaan, Sebuah Puisi Sedih


Narasi Inspirasi : Puisi Kemiskinan, Penderitaan dan Perjuangan - narasiinspirasi.com
Puisi Kemiskinan, Penderitaan dan Perjuangan/narasiinspirasi.com
Oleh
Fajar R. Wirasandjaya 
(Malang, 06 Desember 2019)

Sorak-sorai gemuruh membadai
Barisan miskin bergerak maju
Pekikkan keras memecah bisu
Mengiringi massa teriak berjingkrak,

Cinta merdeka tanah sakit terisak
Benci pada setan-setan perusak
Dada lapang setiap manusia juang
Para pembela masa mendatang

Mata airmu mengalirkan air mata
Birokrat korporasi cabut segalanya
Menyisakan luka, cemar dan noda
Tanpa kasih uang adalah segalanya

Tanah air ku tertumpah darahku
Penuh derita tangis dan air mata
Sajak mengenai kemiskinanmu wahai Ibuku
Tanah bumi pertiwi usaha cintamu

Lapar tak kau rasa mengganggu 
Berjuang demi anak-cucumu
Kemiskinan adalah hantumu
Itulah ganjaran kemerdekaanmu

Tidak ada perjuangan tanpa derita
Meskipun miskin dan sengsara
Lapar tak menyurutkan langkahmu
Seperti kata Multatuli "Schandelijke misdaad, niet de armoede"
Yang memalukan itu kejahatan bukan kemiskinan


Baca Juga

Puisi Malam  Eksistensi Malam Hari

Puisi Inspirasi  Gubuk Lusuh dan Lesu

Puisi Sedih dan Patah Hati: Romansa Mengekang Jiwa

Puisi Tentang Politik dan Agama: Aku Mabok Agama

Puisi Pendek Tentang Perjalanan Manusia dan Alam: Di Ujung Perjalanan Yang Membelenggu


Sekian terima kasih, jangan lupa mampir kembali ke narasiinspirasi.com
Narasi Inspirasi media terpercaya yang menyajikan informasi menarik seputar dunia Sastra, Sejarah, Sosial Politik, Pertanian, Peternakan dan Alam Pikir Manusia.

Narasi Inspirasi ©2019 narasiinspirasi.com