Puisi Sedih, Hujan Pertama Bulan November



Puisi Sedih, Hujan Pertama Bulan November / narasiinspirasi.com
Ilustrasi Hujan Pertama Bulan November/narasiinspirasi.com

oleh
Fajar Rafiki Wirasandjaya 
(Tulungagung, 01 November 2019)

Ketika hujan membasahi dedaunan layu
Kabut merayap senyap di sela dinding batu
Langit mencurahkan isi lamunan
Gulita senja
bertatap tanpa cahaya

Senyum menukik dibibir para pecinta
Sejenak engkau tertawa
Mengenang kisah cerita lama... 
Tentang gunung dan samudera

Hujan pertama bulan November
Kala itu membasahi kibaran rambutmu
Di tepi sebuah bangku tua...

Rumput dan bebatuan berlumut

Hanyut dalam pasang surut
Mengalir bersama deras air

Luruh terkubur dedaunan gugur
Hilang ditelan pekat ilalang

Engkau embun di pucuk tunas
Permata indah lautan lepas
Genggamlah debu yang telah kaku

Mawar bersemi tidak dipetik untuk dikagumi

Harum wangi tanah basah mengusir gelisah... 
Saat hujan pertama bulan November
Menembus pekat rumput berkabut
Kemudian tidurlah engkau dipeluk mimpi...
Berkawan senja di kala sunyi...

Baca Juga

Puisi Penghianatan dan Sajak Patah Hati: Mungkin Semua Butuh Jeda

Puisi Ditolak Cinta: Pelangi Diantara Hujan

Puisi Alam: Tertawalah dan Campakkan Kepedihanmu

Puisi Sedih: Sepertiga Malam

Puisi Pendek Perenungan: Dialog Rumput Kering 

Puisi Malam: Malam di Ujung Kabut

Puisi Filsafati: Langit Menaungi Ketelanjangan



Puisi Tentang Politik dan Agama: Aku Mabok Agama



Narasi Inspirasi media terpercaya yang menyajikan informasi menarik seputar dunia Sastra, Sejarah, Sosial Politik, Pertanian, Peternakan dan Alam Pikir Manusia.

Narasi Inspirasi ©2019 narasiinspirasi.com







Lebih baru Lebih lama