Puisi & Sajak Patah Hati: Mungkin Semua Butuh Jeda


Mungkin Semua Butuh Jeda

Sajak Puisi Ungkapan Patah Hati Ditinggal Pergi Kekasih Hati
Ilustrasi/narasiinspirasi.com

Oleh
Inabah Insan Fikri 
(Ig: @suitjim)
(Malang, Saat Dingin 01 Juli 2019)


Sambil Baca Play Music Pengiringnya (Listen in Browser) & Gunakan Headset

narasiinspirasi.com - Entah mana yang lebih menyedihkan, kehilangan orang yang selalu engkau nanti, atau menemukan dirimu yang tak lagi utuh setelahnya. Keduanya akan sangat menyedihkan, tapi tenanglah kekasih  paling tidak bunga yang kau semai akan selalu hidup dalam jiwa dan dadaku. Mungkin hanya itu yang bisa kulakukan agar engkau tak merasa risih.

Bunga yang terlanjur engkau tanam ini, akan tumbuh subur berakar dengan cantiknya, rimbun mengisi kekosongan dan menjalar dalam setiap sudut ruang hatiku. Disetiap perjalan akan selalu ada perhentian, lalu apa yang ingin aku serukan. Tuhan wadah ini terasa lelah, butuh tenaga untuk mengenang setiap kisah. Seperti halnya kabut gelap mengaburkan damar semuanya akan nampak samar. 

Mohon ajari hamba makna dan arti dari sebuah kehilangan. Jadikanlah setidaknya telaga sunyi ini untuk ku renangi, sekedar membasahi jiwaku yang kaku mengusir dahaga walau hanya sebentar saja. Masih banyak sebenarnya  yang ingin hamba ungkapkan, walau akhirnya semua tak sempat terungkapkan. Selalu akan ada kisah tersembunyi di balik setiap perjalananan. Alam semesta akan mengajarkan hakikat dari makna memiliki dan mengasihi.

Pada akhirnya, jalani saja apapun yang menjadi kebahagianmu. Lakukan apa saja yang engkau inginkan dan kehendaki. Lakukan apa saja yang membuatmu bahagia, hingga pada suatu saat nanti ketika engkau telah lelah, kemudian engkau mencari jalan untuk kembali. Pulanglah ceritakan semua lelah dan kisahmu, tangan ini selalu terbuka, telah kusiapkan untukmu singgasana megah dalam dadaku sebagaimana hari-hari yang telah lalu.

Baca Juga

Puisi Pendek Tentang Rindu: Purnama Redup Menyamarkan Wajahnya


Puisi Cinta Romantis: Aku Kesurupan 

Puisi Filsafat Bijak: Kamboja Kepada Batu

Puisi dan Sajak Sunyi: Pengembara Sunyi

Sajak Pendek: Surga dan Neraka

Puisi Tentang Kemiskinan, Kepedihan dan Kesengsaraan: Pencuri Miskin




Lebih baru Lebih lama