Pendakian Ke Alam Imajinal, Sebuah Puisi Tentang Pencarian Hidup

Pendakian Ke Alam Imajinal


oleh
FR. Wirasandjaya
 (Malam Sunyi, 10 Desember 2018)

Aku akan mati sebagai tumbuhan dan muncul sebagai hewan?
Ataukah aku mati sebagai hewan dan aku menjadi insan?
Ataukah aku mati sebagai insan dan muncul sebagai tumbuhan?
Karena hidup penuh keterikatan

Kupilih kebebasan dalam nyalamu
Yang membakar seluruh ku,
Agar rapuh abu jiwaku lenyap
Bersama tetes air mengalir lembut
Terdampar tepian rumput

Ini aneh bahwa kau dan aku di sudut sini,
Mengapa hati ini begitu terasing?
Itu mungkin disebabkan kasih yang tanpa ruang,
Telah aku lemparkan menjadi terbatasi ruang
Kemudian dari sudut jauh sesak mulai datang

Mengapa aku mesti takut ?
Bilakah aku menjadi rendah karena kematian?
Akan aku bebaskan ruang dalam diriku
Lelap dan mimpi indahlah
Untuk membumbung bersama para malaikat yang direstui;
Tumbuh bersama benih benih dibawah tanah
Menanti musim kemudian bersemi,

Baca Juga

Puisi Pendek Tentang Rindu: Purnama Redup Menyamarkan Wajahnya

Puisi Malam: Pinggir Kali Malam Hari

Puisi Cinta Romantis: Aku Kesurupan 

Puisi Filsafat Bijak: Kamboja Kepada Batu

Puisi dan Sajak Sunyi: Pengembara Sunyi

Sajak Pendek: Surga dan Neraka

Puisi Tentang Kemiskinan, Kepedihan dan Kesengsaraan: Pencuri Miskin

Lebih baru Lebih lama