Puisi Tentang Kesedihan: Perapian Perapian Kecil

Perapian Perapian Kecil

Puisi Kesedihan: Perapian Perapian Kecil

Oleh
Fajar Rafiki W. 
(Malam, 26 Februari 2018) 

Malam turun bersama hujan bulan margasira
Bebatuan berlumut telah lapuk dimakan usia,
Kabut perlahan turun berbaris menyelimuti bukit,
Orang-orang bergegas pulang mendayung rakit...

Jalanan kemudian nampak sepi...
Lorong-lorong pun terasa sunyi
Tak ada lagi orang yang lalu lalang
Hanya terdengar tetesan air talang

Angin lembah bertiup dengan pasrah...
Kesadaran telah lama kehilangan arah
Jiwa yang tenang adalah jiwa yang tak ragu
Jiwa-jiwa yang tak pernah merasa risau
Karena tak terbelenggu masa lampau
Berbahagialah...
Berbahagialah...


Baca Juga

Puisi Alam: Angin dan Malam

Puisi Pendek Tentang Rindu: Merindu Kembali

Puisi Pendek: Sang Pencari

Puisi Malam: Slamet dan Banyu Alam

Puisi Perjuangan: Engkau Telah Tumbuh Dewasa

Puisi Malam Dingin: Perapian Perapian Kecil

Puisi Resah: Malam Datang Bersimbah Resah


Lebih baru Lebih lama