Militer Indonesia Salah Satu Terkuat di Dunia



Indonesia saat ini bahkan memiliki kekuatan militer yang lebih tangguh dibandingkan mantan penjajahnya, Belanda. Hanya ada satu cara nyata untuk membandingkan kekuatan militer setiap negara, yakni perang. Tapi untungnya, dunia internasional tidak punya kesempatan untuk melakukannya (paling tidak untuk sementara).


Namun masih ada cara lain untuk membandingkan kekuatan militer tiap negara dengan melihat pada Global Firepower Index (GFI). GFI adalah pemeringkatan kekuatan militer dari 106 negara di dunia berdasarkan pada 50 lebih faktor pembanding.


Faktor-faktor terpenting dari pemeringkatan ini adalah dana belanja militer, jumlah pasukan, jumlah peralatan perang yang dimiliki dan akses terhadap sumber daya alam.

Harus diakui, studi GFI memang menitikberatkan kepada kuantitas dengan mengabaikan perbedaan kualitas. Korea Utara (Korut) misalnya. Meski memiliki 78 kapal selam, tapi kebanyakan adalah barang tua dan tidak canggih.

Demikian juga dengan kepemilikan senjata nuklir yang hingga saat ini menjadi tolak ukur kekuatan militer suatu negara tidak masuk hitungan.

Berangkat dari sinilah, GlobalFirePower.com telah membuat grafik untuk membandingkan 35 kekuatan militer teratas dunia yang mengacu pada GFI. Daftar peringkat ini dibuat pada bulan April lalu. Sebelum terjadi infasi Rusia ke Ukraina Timur pada Agustus, kemunculan ISIS di Irak, serta perang Israel dan Hamas.

mengutip laporan Businesinsider, berikut adalah fakta-fakta dibalik negara-negara penguasa militer dunia:

Amerika Serikat Masih Jadi Pemimpin Militer Dunia

Belanja militer Amerika Serikat masih yang terbesar di dunia. Negeri Paman Sam menggelontorkan dana lebih dari US$ 600 miliar per tahun hanya untuk membiayai militernya.

Menguntit di belakang AS adalah China yang kini muncul sebagai kekuatan baru di dunia. Negara Tirai Bambu ini menghabiskan hampir US$ 130 miliar untuk mendanai militernya.

Menurut laporan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), AS telah mengurangi belanja pertahanannya sebanyak 7,8 persen seiring makin berkurangnya operasi militer Paman Sam di luar negeri, seperti di Afghanistan dan Irak.

Sementara itu, Rusia menduduki tempat kedua dalam hal belanja militer. Negara Beruang Merah ini meningkatkan belanja militernya sebesar US$888 miliar dan berencana memodernisasi persenjataannya.

Kapal Induk Kunci Kemenangan

Kapal induk ternyata memiliki peran penting bagi keberhasilan operasi militer suatu negara. Kapal pengangkut pesawat dan helikopter tempur ini mampu menjadi markas bergerak sehingga bisa berada di mana pun sepanjang ada laut di sekitarnya.

Beberapa tahun belakangan, kapal induk juga mengangkut drone atau pesawat tanpa awak yang bisa dipasangi senjata atau kamera pengintai.

Sayangnya hanya beberapa negara dengan biaya militer yang besar yang memiliki kapal induk. AS pernah mengerahkan sebuah kapal induk hingga ke perairan Teluk untuk membantu dan meningkatkan kekuatan laut dan udaranya sebelum melakukan serangan ke ISIS di Irak. Rusia juga pernah mengerahkan kapal induknya di perairan Mediterania untuk menunjukkan keseriusannya membantu pemimpin Suriah.

Ketidakberdayaan Kapal Selam Korut

Yang menarik dari grafik ini adalah kepemimpinan Korut sebagai negara yang memiliki kapal selam paling banyak. Dan meski Pyongyang membawahi armada kapal selam terbesar di Bumi, sebagian dari kapal selam tersebut tidak berguna.

Sepertiga kapal selam Korut menggunakan mesin diesel kelas Romeo yang sudah tidak dipakai lagi sejak tahun 1961. Kapal-kapal selam Korut memiliki senjata dengan jangkauan hanya 4 mil laut. Bandingkan dengan kapal selam modern milik AS yang mampu menembakkan torpedo sejauh 150 mil laut.

Armada kapal selam Korut memang tidak canggih tapi masih bisa digunakan, menurut Departemen Pertahanan AS.

Indonesia Berada di Peringkat ke-19

Ini temuan menarik lainnya. Indonesia ternyata berada di peringkat ke-19 dari 35 kekuatan militer teratas di dunia. Sementara tetangga dekatnya, Australia yang menurut sebagian orang memiliki kekuatan besar justru berada di bawah Indonesia, yakni posisi 20.

Tak hanya Australia, grafik GFI juga menunjukan kekuatan militer Indonesia ternyata jauh di atas kekuatan militer Belanda yang berada di posisi 32. Belanda adalah negara yang sebelumnya menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama.


Source: dream.co.id