GFP, Kekuatan Militer Indonesia Terkuat di Asia Tenggara, Bahkan No 16 di Dunia


Oleh
Fajar R. Wirasandjaya
(Malang Cerah, 30 September 2020) 


Militer Indonesia
Lembaga analisis militer, Global Firepower (GFP), melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Di lima besar ada Amerika, disusul Rusia, China, India, Jepang. Sedangkan Indonesia berada di posisi 16 dibawah German 13, Iran 14 , Pakistan 15. Sementara itu Australia di posisi 19, Vietnam 22, Thailand 23, Myanmar 35, Belanda 36, Malaysia 44, Philipina 48, dan Singapura di posisi 51. (UPDATE 30/09/2020). 

Analisis GFP ini memberikan sebuah definisi tentang peta kekuatan militer dari sebuah negara, tidak terfokus pada keunggulan jumlah pesawat tempur atau kapal combatan seperti yang selama ini menjadi opini publik. Analisis GFP yang disajikan dengan evidence yang obyektif dan terbarukan dengan menyadur data yang bersumber dari CIA World Factbook dan berbagai sumber kredibel lain, mampu menyajikan data terkini yang memberikan gambaran menyeluruh dari kekuatan militer sebuah negara. Index power dinilai berdasarkan kapasitas kekuatan sumber daya militer, sistem persenjataan, kekuatan armada angkatan laut, armada angkatan darat, armada angkatan udara, dukungan logistic dan sebaran pangkalan, sumber daya alam (natural resource) untuk survival, dukungan financial dan kondisi geografis.

Yang menarik kekuatan pesawat tempur digabung dengan sistem persenjataan lain apakah itu pesawat angkut, helikopter, tank, panser, artileri yang menjadi kekuatan angkatan darat. Sementara kekuatan angkatan laut menjadi faktor terpisah dan memberikan kontribusi real pada kekuatan militer sebuah negara.

Tahun 2020, Indonesia dengan rating Power Index 0,2544 dari (0,000 dianggap sempurna) berhasil menempati rangking 16 dari 138 total negara yang direview. Kekuatan militer Indonesia menjadi kekuatan terbesar di Asia Tenggara, bahkan mengalahkan Australia. Indonesia dengan kekuatan personel aktif mencapai 400.000 orang, personel cadangan 400.000. Kekuatan Air Power 462 terdiri dari pesawat fighter (tempur), pesawat trainer (latih), pesawat misi khusus, transport, helikopter, helikopter serang. Kekuatan Land Force meliputi Tank 313,  Armored Vehicle 1178, Self Propelled Artillery 153, Towed Artillery 366, Rocket Projector 36. Kekuatan perang Naval Force (angkatan laut) Indonesia dengan total aset sebesar 282, dengan jumlah kapal militer Frigate 7 unit, Corvete 24 unit, Kapal Selam 5 unit, Patroli 156 unit, Kapal Mine Warfare 10 unit. Kapal-kapal yang berstatus KKP dan Polisi Air tidak diperhitungkan oleh GFP, padahal kapal-kapal jenis ini ikut berperan dalam patroli keamanan laut atau patroli pantai (Patrol Coastal Craft). 

Kemudian komponen cadangan (Active Military Reserves) jumlahnya bisa melebihi perhitungan GFP jika Satuan Pengamanan, Satuan Polisi Pamong Praja, Pertahanan Sipil masuk dalam perhitungan. Sedangkan Malaysia dalam statistik Global Firepower berada di peringkat 44. Malaysia memiliki 110 ribu personel tentara aktif dan nilai kekuatan kendaraan lapis baja tank 73. 

Analisis ini memberikan sebuah definisi tentang peta kekuatan militer yang sesungguhnya, tidak terfokus pada keunggulan jumlah pesawat tempur atau kapal combatan seperti yang selama ini menjadi opini publik. Itu sebabnya walaupun Singapura punya kekuatan tempur paling modern di ASEAN, negara pulau itu tetap tidak mampu mengungguli Malaysia, Filipina dan Indonesia. Indikator kekuatan alutsista bukan merupakan faktor penentu keunggulan militer sebuah negara. Kita selama ini terpengaruh dengan opini psikologis bahwa Jakarta akan hancur dalam waktu dua jam jika diserang oleh pesawat tempur Singapura atau Australia.

Nah, semakin jelas bahwa kita adalah yang terbaik di kawasan ini dalam ranking kekuatan militer. Oleh sebab itu kita perlu mengeliminir opini-opini psikologis yang mengunder estimate kekuatan TNI, seakan-akan TNI yang paling lemah, seakan-akan TNI tak mampu mengatasi serangan udara Singapura, seakan-akan TNI tak mampu mengawal teritori NKRI. 

Dalam kondisi minimum essential force yang belum tercapai seutuhnya militer kita ternyata mampu menduduki ranking 16 dunia. Ini artinya peluang untuk meningkatkan ranking militer itu sangat terbuka. Namun lebih dari itu, kita harus selalu percaya diri dengan kemampuan hulubalang pengawal negara kita, dengan semangat tempurnya, dengan kualitas prajuritnya yang selalu mengungguli tentara negara jiran, Singapura dan Australia. Sekali lagi militer kita adalah yang terunggul diantara para jiran, Malaysia, Australia, Filipina, Vietnam dll. Dan semoga pemerintah juga kementerian terkait mampu mengelola dan memelihara dengan baik seluruh potensi kekuatan pertahanan nasional, dengan suplai alusista yang modern dan menggentarkan secara jujur, konsisten dan berkesinambungan. 

Lebih baru Lebih lama