Mahasiswa Indonesia Jadi Peneliti Ekspedisi ke Mars

batoehijau.tk -- Mahasiswa asal Indonesia, Bagus Nugroho, terpilih menjadi salah satu peneliti untuk melakukan riset program ekspedisi Jepang ke Planet Mars. Mahasiswa program S3 University of Melbourne, Australia, itu menjadi salah satu di antara tiga peneliti dari seluruh dunia yang dipilih untuk program ini.Menurut Laman Radio ABC Australia, Jumat 11 Juli 2014, peneliti berusia 30 tahun itu akan meneliti parasut khusus yang akan digunakan pada proses pendaratan robot ekspedisi (probe) oleh Badan Eskplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA).Bagus merupakan peneliti kelahiran Yogyakarta. Dia sudah 12 tahun mengenyam pendidikan di Australia. Pada tahun 2008, dia menyelesaikan program sarjana bidang Teknik Mekanik dan Fisika di University of Melbourne. Kemudian melanjutkan studi doktoral di universitas yang sama.Saat ini Bagus melakukan riset di bidang aerodinamika dengan fokus pada peningkatan efisiensi pada fenomena gesekan yang sering terjadi di permukaan padat. Selama studi doktoral, dia mengambil program pascasarjana di bidang Bisnis di University of Melbourne dan nanoteknologi di University of Oxford.
Berkat studi dan pengalamannya itu, Bagus terpilih menjadi salah satu peneliti untuk program ekspedisi Jepang ke Mars. Dia akan bekerja bersama dua mahasiswa terpilih lainnya menggunakan terowongan angin supersonik guna meneliti kinerja parasut supersonik yang berperan penting pada proses pendaratan probe milik Jepang di Mars.Menurut Bagus, parasut ini berperan sangat penting dalam memastikan robot ekspedisi ini mendarat dengan selamat. “Karena proses pendaratan yang sangat cepat, kita tidak bisa menggunakan parasut biasa. Melainkan, kita harus menggunakan parasut supersonik yang dapat bertahan pada proses pendaratan tersebut,” jelas Bagus.Selama studinya, Bagus memang sudah sering bekerja dengan fasilitas terowongan angin yang tersedia di kampusnya. Namun Bagus mengatakan riset yang akan dilakukan di Jepang ini merupakan yang pertama kalinya, dimana dia akan bekerja dengan terowongan angin supersonik.
Sumber : Dream.com
0 comentários